Desa Tanjung Sambut Hari Kemerdekaan Indonesia dengan penuh Sukacita - ..

Tahun ini adalah tahun ke 78 Indonesia merdeka. Mengingat perjuangan para pahlawan bangsa terdahulu tentu saja pelajaran yang sangat berarti dan bersejarah. Sebagai warga negara Indonesia yang cinta akan negerinya tidak akan melewati hari bersejarah ini begitu saja. Berbagai hiasan dan kegiatan dilakukan untuk menyambut hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia ini terutama Desa Tanjung Kecamatan Tebing Tinggi Barat Kabupaten Kepulauan Meranti.

sumber foto: dokumentasi pribadi 

Desa Tanjung ini patut diacungin jempol karena keunikannya dan tentu saja berbeda dengan desa-desa yang lain. untuk masuk kedesa ini kita harus melewati Desa Alah Air, Desa Insit, Desa Mantiasa dan Desa Maini Darul Aman. Apa yang membuatnya unik dan berbeda? Nah, ini dia. Teman-teman wajib tahu dan wajib mengunjungi desa ini, karena desa ini memiliki wisata Telaga Air Merah, dan tiap tahunnya memeriahkan kemerdekaan dengan karnaval.

Karnaval membuat antusias masyarakat Desa Tanjung tentang makna hari kemerdekaan

Banyak kegiatan yang dilakukan saat acara karnaval ini, diantaranya: pencak silat, tari-tarian, pawai menggunakan baju adat dan profesi, tari daerah dan masih banyak kegiatan yang lainnya. Masyarakat berbondong-bondong untuk mengikuti kegiatan ini. Tidak hanya itu, kepala sekolah dari berbagai tingkat juga ikut memeriahkan acara ini dengan mengutus para guru dan siswanya untuk unjuk kebolehan dari masing-masing sekolah.

Karnaval ini diadakan setiap tahun di Sanggar Hj Aisyah atau lebih dikenal dengan sanggar seni. Di sanggar ini lah banyak momen-momen indah untuk berbagi kegiatan positif dan membangun masyarakat Desa Tanjung agar lebih baik lagi kedepannya.

Masyarakat tidak hanya mengikuti berbagai kegiatan saja namun mengajarkan tentang arti perjuangan kemerdekaan yang sebenarnya. Pawai atau jalan bersama menggunakan pakaian adat atau profesi serta pakaian pramuka, agar masayarakat tahu terutama anak-anak bagaimana perjuangan para pahlawan terdahulu melawan penjajah, tentu saja hal ini membuat para peserta pawai semakin bersemangat.

Acara ini tentu saja tidak akan berjalan lancar tanpa dukungan masyarakat setempat dan tentu saja dukungan serta semangat dari kepala desa yang sangat bertanggungjawab serta sebagai contoh tauladan bagi masyarakatnya. Kepala Desa Tanjung Muhammad Anas SE.I yakin bahwa acara ini setiap tahunnya akan semakin meriah jika masyarakat mau saling bekerja sama.

Telaga Air Merah ciri khas wisata Desa Tanjung

Desa Tanjung merupakan desa yang masih terus berjuang untuk maju, terutama untuk memajukan perekonomian masyarakat sekitar. Masyarakat masih berupaya untuk memanfaatkan waduk sebagai objek wisata dengan potensi yang ada di tempatnya.

Telaga Air Merah merupakan tempat yang berhasil di sulap masayarakat sekitar menjadi tempat wisata yang cukup menarik perhatian pengunjung. Waduk yang dulunya adalah wadah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) berubah menjadi tempat wisata yang menarik. Disebut telaga air merah karena memang waduk ini persis seperti telaga yang cukup dalam. Menariknya lagi air nya berwarna merah mirip air teh karena desa tanjung ini adalah desa yang dasarnya tanah merah, berasal dari akar pepohonan.

Tidak hanya karnaval, Desa Tanjung juga mengadakan lomba di Telaga Air Merah. Berbagai lomba pun diadakan, misalnya lomba sarung, lomba mewarnai, lomba masak memasak berbahan dasar sagu sehingga mampu menciptakan panganan baru dari sagu. Banyak hal-hal yang dapat dikreasikan dari panganan sagu ini, mulai dari es sagu, kerupuk sagu, mie sagu, sagu rendang, sagu lemak, bubur sagu, kue kering, sempolet, dll. Inilah salah satu bentuk kearifan lokal dengan menjaga makanan ciri khas Meranti agar tidak kalah saing dengan makanan-makanan produk luar. masyarakat Desa Tanjung juga menjual makanan dan minuman khas Selatpanjang. 

Menariknya lagi, masyarakat disuguhkan dengan kompang, nyanyian dan tarian Melayu sebagai ciri khas budaya, karena sebagian besar masyarakat bersuku Melayu, suku Jawa dan suku Akit. Kearifan lokal seperti kompang ini sudah jarang ditemukan karena biasanya para pemuda lebih tertarik dengan tarian-tarian kreasi modern dari luar negeri. namun di Desa Tanjung ini masih mempertahankan kompang setiap kali ada perayaan.

Persatuan dan Kesatuan Mayarakat Desa Tanjung dibuktikan dengan berbagai hiasan

Desaku yang kucinta

Pujaan hatiku

Tempat ayah dan bunda

Dan handai taulanku

Tak mudah kulupakan

Tak mudah bercerai

Selalu kurindukan

Desaku yang permai

Lirik lagu yang diciptakan oleh L. Manik ini mewakili cerminan masyarakat Desa Tanjung sebagai masyarakat yang sangat mencintai desanya. Sebagaimana layaknya merayakan hari ulang tahun, tentu saja masyarakat Desa Tanjung menyambut hari kemerdekaan dengan meriah, yaitu dengan berbagai hiasan, tak perlu hiasan mewah hiasan sederhana juga sudah cukup untuk melambangkan kebersamaan masyarakat desa Tanjung.

Dikanan kiri jalan kalian akan disuguhkan dengan berbagai warna-warni serta hiasan bendera yang membuat mata kalian tak bosan memandang. Belum lagi bendera merah putih serta bamboo runcing yang merupakan lambing kemenangan melawan penjajah waktu itu, benar-benar luar biasa.

Tak hanya itu, setiap sekolah yang ada di Desa Tanjung Kecamatan Tebing Tinggi Barat ikut memeriahkan menghias sekolah mereka dengan hiasan sederhana namun terlihat mewah. Kebersamaan ini yang membuat masyarakat Desa Tanjung semakin kompak dan saling bekerja sama dalam memajukan desanya. Mereka saling membantu satu sama lain demi persatuan dan kesatuan masyarakatnya.

 

Untuk tahun-tahun berikutnya warga berharap bahwa setiap kegiatan yang diadakan di Desa Tanjung akan semakin meriah dan menambah lagi keseruan serta hadiah-hadiah menarik agar masyarakat semakin bersemangat dan kompak dalam memajukan desanya.


Jayalah negeriku, jayalah Iandonesiaku

Majulah desaku, majulah masyarakatku

Desa Tanjung semakin maju dan berkembang

Merdeka