Oleh: Maya Fasindah, M.Pd
Calon Guru Penggerak Angkatan 6 Kabupaten
Kepulauan Meranti
SMK Kasih Maitreya
AssalamualaIkum wr wb.
Salam Guru Penggerak.
Refleksi dwi mingguan kali ini saya akan
menuliskan jurnal dengan model Driscoll. Model ini diadaptasi dari refleksi
yang digunakan pada praktik klinis (Driscoll & Teh, 2001). Ada tiga bagian
yang akan saya tuliskan dalam refleksi ini.
1. WHAT?
Pada modul 3.2 ini, saya telah mempelajari
Pemimpin dalam Pengelolahan Sumber Daya. Pada modul ini dijelaskan bahwa
sekolah adalah sebuah ekosistem yaitu bentuk interaksi antara faktor biotik
(unsur yang hidup) dan abiotik (unsur yang tidak hidup). Ada dua pendekatan
yang mempengaruhi ekosistem sekolah yaitu pendekatan berbasis kekurangan dan
pendekatan berbasis asset. Pendekatan berbasis kekurangan/masalah (deficit-based
approach) akan memusatkan perhatian kita pada apa yang mengganggu,
apa yang kurang, dan apa yang tidak berfungsi dengan baik. Sedangkan Pendekatan
berbasis aset (asset-based approach) adalah sebuah konsep
yang menekuni kekuatan berpikir positif untuk pengembangan diri. Pendekatan ini
merupakan cara praktis menemukenali hal-hal yang positif dalam kehidupan.
Dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir, kita diajak untuk
memusatkan perhatian pada apa yang berjalan dengan baik, yang menjadi
inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif.
Pada modul ini saya mengetahui bahwa sekolah
memiliki potensi asset yang dapat dimanfaatkan untuk proses pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan berbasis asset. Adapun 7 aset utama sekolah yaitu modal
manusia, modal sosial, modal politik, modal agama dan budaya, Modal Fisik,
Modal lingkungan/alam dan Modal finansial.
Setelah melewati alur mulai dari diri dan
eksplorasi konsep, kami melakukan diskusi dengan menganalisis dua kasus dan
saling memberi tanggapan terhadap analisis kasus yang dilakukan oleh teman CGP
lain pada alur ekslporasi konsep forum diskusi. Pada alur kolaborasi konsep,
kami mencoba berdiskusi dalam kelompok untuk menganalisis seluruh potensi asset
yang terdapat di daerah kami yang dapat mempengaruhi perkembangan Pendidikan di
sekolah kami sekaligus kebermanfaatannya bagi sekolah.
2. SO WHAT?
Saya merasa senang dan beruntung sekali bergabung
dalam program Pendidikan CGP ini karena saya dapat mempelajari modul ini. di
sini saya memahami bahwa sekolah adalam sebuah ekosistem yang saling
ketergantungan baik itu factor biotik maupun abiotik. Sebelumnya saya pernah
menggunakan pendekatan berbasis masalah dalam merancang suatu kegiatan sehingga
kegiatan yang akan dilakukan sering gagal karena kenyataan sekolah yang tidak
mampu berbuat banyak karena memiliki kekurangan.
Di sinilah saya memahami bahwa untuk mengahadapi
suatu masalah hendaklah menggunakan pendekatan berbasis asset sehingga asset
yang ada di sekolah dapat tergali dengan baik. Selaras dengan itu tentukan
sekolah akan berkembang dengan baik dan optimal. Potensi-potensi yang ada dapat
dimanfaatkan dengan maksimal.
Saya sangat merasa percaya diri, bahwa setelah memahami modul
ini saya yakin bahwa sekolah saya akan mampun bersaing dengan sekolah lain.
Karena saya yaki napa yang dimiliki oleh sekolah lain juga dimiliki sekolah
saya. Tinggal lagi bagaimana menggali semua potensi itu.
3. NOW WHAT?
Sungguh saya tidak akan mendapatkan pengetahuan
yang sangat bermanfaat ini, seadainya saya tidak mempelajarai modul 3.2 ini
tentang Pemimpin Sebagai Pengelolah Sumber Daya, dan bila saya tidak bergabung
di program CGP ini Jika nanti dalam pelaksanaan pembelajaran saya menemukan
masalah maka saya akan menggunakan Aset -Based Thinking dalam penyelesaiannya
karena pendekatan ini dapat membantu perkembangan kemajuan sekolah.
Setelah mempelajari modul ini, saya akan mencoba
mengenali dan menganalisis potensi asset yang ada di sekolah saya maupun
lingkungan agar dapat diberdayakan dalam pelaksanaan pembelajaran dan
pengembangan sekolah ke depannya. Saya juga akan berkolaborasi dengan rekan
sejawat dalam pemanfaatan asset tersebut dalam pembelajaran sehingga membantu
perkembangan potensi murid.
Saya juga akan terus menggali ilmu pengetahuan
bagaimana pemanfaatan asset sekolah secara maksimal dengan mengamati dan
belajar dari sekolah-sekolah maju baik yang ada di daerah saya maupun tempat
lain. Baik yang bisa saya amati secara langsung atau saya berselancar di dunia
maya agar saya mampu menggali lebih dalam lagi asset yang ada di sekolah saya.
Dukungan dari kepala sekolah dan teman sejawat
serta pegawai sekolah tentu sangat saya harapkan dalam hal ini. termasuk orang
tua, komite dan masyarakat sekolah serta Lembaga-lembaga kemasyarakatan
lainnya. Namun, tentu saya perlu mensosialisasikan terlebih dahulu tentang
materi ini kepada semua pihak tersebut. Dan saya akan membagikan ilmu ini
kepada rekan sejawat saya agar saya bisa lebih berkolaborasi bersama untuk
meningkatkan potensi sekolah dan potensi murid-murid saya.
Demikian refleksi saya setelah mempelajari modul
3.2 ini. Semoga bermanfaat. Terima kasih.
Posting Komentar
Posting Komentar