Apakabar Sahabat Maya semuanya? Semoga semuanya sehat selalu dan tetap semangat ya. Pertemuan kita kali ini membahas mengenai materi pelajaran bahasa Indonesia kelas 12 semester genap yaitu tentang menilai karya satra melaui kritik dan esai. Tetap satay tone ya…
Sebelum kita bahas lebih kanjut bagaimana cara menilai karya sastra itu, terlebih dahulu kita pahami pengertian dari masing-masing kata itu sendiri.
1. Karya dalam KBBI V adalah hasil perbuatan;buatan;ciptaan (terutama hasil karangan), sedangkan karya sastra dalam KBBI V adalah hasil sastra, baik berupa puisi, prosa, maupun lakon.
2. Kritik dalam KBBI V adalah kecaman atau tanggapan, atau kupasan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya, sedangkan kritik sastra dalam KBBI V adalah pertimbangan baik buruk terhadap hasil karya sastra.
3. Esai adalah karangan prosa yang membahas secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya.
Nah, setelah kita pahami maksud dan pengertiannya barulah kita bahas mengenai kritik sastra. Kalau berbicara mengenai kritik sastra, berarti suatu karya yang dikritik. Yang mengkritik itu disebut kritikus. Kritikus yang sangat terkenal di Indonesia bernama H.B Jassin yang dikenal dengan Paus Sastra Indonesia. Masih ada juga kritikus-kritikus lainnya seperti Jacob Sumardjo, Pamusuk Ense, Dami N. Toba, dan lain-lain.
Tak kalah dengan penulis kritik, penulis esai juga pengen unjuk gigi dong, hehehehe…beberapa penulis esai diantaranya adalah Emha Ainun Nadjib, Goenawan Mohamad, Agus R.Sardjono, dan lain-lain.Perbedaan Kritik dan esai
Kritik dan Esai adalah dua jenis tulisan yang hampir sama karena keduanya sama-sama mengungkapkan pendapat atau argumen. Kritik sastra lebih bersifat objektif dan harus dibuktikan dengan fakta, sedangkan Esai bersifat subjektif. Singkatnya, kritik sastra adalah karangan yang ditujukan untuk menanggapi karya sastra sedangkan esai adalah karangan opini pribadi. Persamannya, kritik dan esai sama-sama disampaikan atau ditulis berdasarkan pendapat dari sudut pandang pribadi.Contoh Kritik tentang Kehidupan
Berubah atau Tertinggal
Karya MayaFasindah
Aku masih nyaman di sini
Di ruang sepi tanpa basa-basi
Tidak ada mangsa atau sasaran
Duduk diam pada rotasi bumi
Yah, mau apa lagi
Hidup siap menyantap atau disantap
Ruang lingkup itu-itu saja
Berdiri tegak lurus
Sampai kapan?
Sampai gulita membenamkan semuanya?
Berubah atau tertinggal
Kritik sastra yang diberikan:
Puisi ini punya gaya tersendiri, bergaya modern, sebuah puisi bebas tentang kehidupan saat ini. Puisi hadir dari sebuah keresahan, hadir dari kisah saat ini terlebih masa pandemi. Banyak orang mengeluh, suka membanding-bandingkan hidupnya dengan orang lain, namun tetap saja tidak mau berubah.
Bagi seorang penikmat sastra, puisi ini terlihat sederhana karena tidak banyak menggunakan majas-majas yang perlu diinterpretasikan dua kali atau berkali-kali.Contoh Esai tentang Pendidikan
Percuma Tahun Baru, kalau guru enggak mau berubah
Apa yang harus dilakukan sang guru agar semuanya berubah dan enggak percuma? Mumpung tahun baru, yuk kita belajar untuk refleksi pengalaman dan mengubah kebiasan kita selama ini meskipun sudah merasa nyaman.
Salah satu buku acuan yang saya jadikan pengalaman dan akhirnya saya tuliskan disini adalah buku Atomic Habits karya James Clear.
Berikut adalah tahapan untuk melakukan perubahan, yok…bisa yok…Guru Ratih dalam obrolan pemimpin merdeka belajar pernah menyampaikan hal yang menurut saya kutipan yang harus diketahui oleh guru, “Bisa jadi kita sudah mengajar 10 tahun, tapi kita hanya punya pengalaman mengajar 1 tahun yang dilakukan 10 kali. Karena hanya mengulang-ngulang tanpa refleksi.”
John Dewey pun mengatakan hal yang sama, “We do not learn from experience…we learn from reflecting on experience.”
Pengalaman bukan guru yang paling berharga, pengalaman yang direfleksikanlah yang berharga.Jadi percuma tahun baru, percuma lama mengajar, percuma lama memimpin, kalau pengalaman yang dilakukan tidak direfleksikan.
Tentukan Identitas
Kenapa sih guru dan pemimpin sekolah sulit melakukan perubahan? Mungkin karena sudah merasa dirinya yang sekarang adalah sosok ideal guru atau pemimpin sekolah. Atau tidak tahu guru dan pemimpin yang ideal itu seperti apa?
Hal pertama untuk bisa berubah, sebagai guru dan pemimpin sekolah ialah menentukan identitas diri, ingin menjadi seperti apa nantinya.
“Aku guru yang berpihak pada murid. Aku kepala sekolah yang memberikan kesempatan guru berkembang.”
Tulis sosok seperti apa yang ingin disasar. Percaya bahwa sahabat adalah sosok seperti itu. Yakinlah sahabat mampu dan bisa berubah. Semangat!!!Perkuat Bukti Identitas dengan Kebiasaan
Ketika merapikan tempat tidur setiap hari. Sahabat mewujudkan identitas orang yang terorganisir. Ketika menulis setiap hari, identitas orang kreatif yang akan terbentuk.
Makin sering mengulang perilaku, makin kuat identitas sahabat.
Sering meninggalkan kelas, identitas sebagai guru jam kosong akan terbentuk. Sering marah-marah, identitas sebagai guru killer tumbuh. Sering memberikan pelajaran, tugas sesuka hati, identitas guru pemaksa terbentuk.
Sahabat ingin dikenal sebagai guru seperti apa? Buktikan identitas sahabat dengan kebiasaan-kebiasaan sebagai guru dan pemimpin sekolah.Urutkan Kebiasaan Sebelumnya
Pada tahap sebelumnya, Sahabat telah menetapkan identitas yang akan disasar, dan mengetahui bahwa identitas terbentuk dari kebiasaan dan perilaku yang diulang-ulang. Sekarang urutkan kebiasaan Sahabat, misalnya dengan meranccang RPP, dalam melakukan asesmen, dan berinteraksi dengan murid, detail kan! Misalnya: melihat SK dan KD dalam kurukulum, melihat materi dalam buku paket, menambah materi dari internet, mencari video di youtub untuk mempermudah penyampaian materi, dan melaksanakan di dalam kelas. Sudahkah para Sahabat guru lakukan? Jika belum, yok…bisa yok….semangat!Analisisis Kebiasaan Berdasarkan Identitas
Setelah mengurutkan kebiasaan di salah satu aktivitas sahabat, berikutnya adalah menganalisisnya.
“Apakah identitas terdahulu memperlihatkan identitas yang ingin sahabat bentuk?”
“Apakah mencari sumber di internet, hanya melihat SK dan KD di kurikulum sudah menunjukan guru yang berpihak pada murid?
Beri tanda + jika mendukung identitas
Beri tanda – jika tidak mendukung identitas
Beri tanda = jika netral
Urutan kebiasaan
1. Melihat SK dan KD dalam kurikulum =
2. Melihat materi dalam buku paket -
3. Menambah materi dari internet -
4. Mencari video yang disukai murid di youtub +
untuk mempermudah materiMemulai Kebiasaan Baru
Setelah mengetahui kebiasaan yang menunjukkan tidak mendukung identitas yang ingin dibangun. Langkah selanjutnya ialah memulai melakukan kebiasaan baru yang mendukung identitas.
Ini adalah hal yang paling menantang: ada dua hal yang mungkin bisa dilakukan di awal:
Pertama, niat implementasi.
Perjelas kapan dan dimana akan melakukan kebiasaan baru tersebut. Tulislah jika perlu dengan rumus:
Aku akan ( KATA KERJA) pada (WAKTU) di (LOKASI)
Aku akan membuat pembelajaran semakin menarik pada hari Senin di jam pelajaran pertama.
Kedua, memupuk kebiasaan.
Memulai kebiasaan baru sangat menantang, palagi jika mengganti kebiasaan lama yang puluhan tahun dilakukan. Cara yang bisa dilakukan adalalah memupuk kebiasaan. Memasangkan kebiasaan lama dengan kebiasaan baru yang ingin dilakukan bisa dengan formula seperti ini:
Setelah (KEBIASAAN LAMA) aku akan (KEBIASAAN BARU
Setelah membaca buku paket, aku akan membuat materi jadi lebih menarik.
Nah, bagaimana Sahabat? Yuk jadi guru yang baru dengan perubahan yang baru. Cekidot…
Demikianlah ulasan singkat aku tentang Menilai Karya Sastra melalui Kritik dan Esai, semoga bermanfaat ya, sampai bertemu kembali di ulasan-ulasan berikutnya, terima kasih.
Sahabat Maya….ruarrrrr biasa.
HADIR
BalasHapusSudiyanto
BalasHapusHADIR
BalasHapusSUDIYANTO
XII TKJ
Hadir
BalasHapusSudianti
BalasHapusXII AK 1
Merry
BalasHapusXll Ak3
Hadir
BalasHapusRyan Xavier
XII AK 2
Sangat berfaedah
BalasHapusJeslyn
XII AK 1
Hadir
BalasHapusWendi
Xllak3
Angel
BalasHapusXII AK 3
Sangat bermanfaat bagi pembaca
BalasHapusDewi Anita
XII AK 2
isyang
BalasHapus12tkj hadir
Natalia Christine
BalasHapusXll ak3
Hadir
BalasHapusKelven
XII AK 1
MERRY FITRI
BalasHapusXII AK 2
Hadir
BalasHapusNita
Xll ak3
Jeffri santoso
BalasHapusXII AK 1
Bermanfaat
BalasHapusJessyna
XII AK 1
Cindy XII AK 3
BalasHapusPUTRI
BalasHapusXII AK2
Elvis
BalasHapusXII AK 1
Sungguh lengkap dan bermanfaat
BalasHapusSilvy Angela
XII AK 1
Hadir
BalasHapusRicky Fernando
XII AK 2
Venerik
BalasHapusXII AK 3
Hadir
BalasHapusFrenky
XII AK 2
Eryka
BalasHapusXII AK 2
Materi yang sangat bermanfaat bagi pembaca
BalasHapusSendy Oktovia
XII AK 3
BERMANFAAT SEKALE
BalasHapusJOLLIN
XII AK 2
Sangat membantuu
BalasHapusHutri XII AK 2
Hallo nama ku despin anak yang tidak populer di sekolah tapi tidak mengurungkan niat ku untuk semagat belajar
BalasHapusita hadir
BalasHapusJonny Chandra
BalasHapusXII AK 3
Henri XII AK 1
BalasHapusAngelyn XII AK 2
BalasHapusHadir
BalasHapusHenri
XII AK 1
Christina angellina XII ak 2
BalasHapusMANTAP
BalasHapusFRENDY
XII AK 2
HADIR
Sistiwi XII ak 2
BalasHapusKelly
BalasHapusXII AK 2
mantap
BalasHapusWINARDI XII AK 3
Sangat bermanfaat
BalasHapusVEBLYN
XII AK 3
Keren Khelvin XII ak 3
BalasHapusBermanfaat
BalasHapusAngelina
XII AK 1
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBermanfaat
BalasHapusRina
Xii ak 3
Bagus
BalasHapusKelvin sanjiro
XII AK 1
Mariana
BalasHapusXll ak 3
Andy
BalasHapusXII AK 1
Jesslyn
BalasHapusXII AK 3
Sherlina
BalasHapusXII AK 1
Jessica
BalasHapusXII Ak 1
Bermanfaat
BalasHapusMelinda
XII AK 3
Terkesima dengan puisi karya mba maya☺️👍
BalasHapushihi, makasih mbak
HapusSaat ini menjadi seorang pengajar dituntut untuk aktif, kreatif dan produktif ya, mba. bukan hanya memahami SK, KD pada sebuah pembelajaran. thankyou for sharing, mba. kalo guru bahasa indonesia memang pandai bersyair, yaa,..kereen.
BalasHapusMbak, puisinya cakep.
BalasHapusMakasih ulasannya tentang penilaian karya sastra melalui kritik dan esai. Jadi lebih paham, nih..
Keren kak. Mengajar dan belajar sambil seru-seruan di blog. Jadi guru sekarang memang harus lebih kreatif lagi ya kak. Untuk meneruskan generasi yang cerdas
BalasHapuskreatif bu gurunya, memberikan materi dalam bentuk blogpost, terima kasih sharingnya mbak maya
BalasHapustentu bermanfaat mba maya ulasan yg dibuat ini bs menambah ilmu mengenal sastra lewat kritik sastra dan essay
BalasHapusSepakat, Mba. Kita harus terus bertumbuh, ya. Berarti nggak boleh bangga banget dengan pengalaman. Karena ia butuh refleksi bukan sekadar dijalani. Awal tahun, semangat baru, dong, ya.
BalasHapus